NPM : 29210515
Kelas : 4 EB22
1. Akuntansi Perubahan Harga
AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA
Akuntansi perubahan harga
(accounting for price changes) mengacu pada perlakuan akuntansi terhadap
perubahan atau selisih harga dan masalah
akuntansi dalam kondisi yang didalamnya harga-harga berubah.
Dalam
merancang akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik
tertentu, perlu ditentukan struktur atau rerangka akuntansi pokok yang
menghasilkan statemen keuangan dasar.
Rerangka Akuntansi Pokok
Rerangka
akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan transaksi sehingga data yang
masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan informasi yang minimal harus
dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Informasi tambahan atau pelengkap merupakan
bagian dari usaha untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi pelengkap
akan menambah keberpautan informasi akuntansi sementara kualitas objektivitas
dan keterujian masih tetap terjaga dalam statemen keuangan dasar.
Berbagai
usulan akuntansi untuk memperbaiki kelemahan akuntansi berbasis kos dapat
diadopsi oleh rerangka akuntansi pokok tanpa harus mengganti struktur
akuntansinya. Akuntansi perubahan harga merupakan bagian dari pelaporan
keuangan untuk mencapai tujuan penyajian informasi keuangan. Kalau konsep
pemrosesan data dapat dipisahkan dengan proses pelaporan data maka akuntansi
perubahan harga tidak perlu mengganti rerangka akuntansi pokok. Paton dan
Littleton menyatakan bahwa informasi perubahan harga akan berkurang manfaatnya
atau maknanya atau bahkan tidak bermanfaat samasekali tanpa disertai dengan
informasi atas dasar kos historis. Perubahan harga adalah perbedaan jumlah
rupiah yang dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa yang sama pada waktu
yang berbeda. Rerangka akuntansi pokok didasarkan pada asumsi bahwa daya beli uang
stabil sepanjang masa. Kos dianggap merepresentasi nilai. Dalam keadaan terjadi
perubahan harga, kos historis dipertahankan karena alasan keterandalan
(keobjektifan pengukuran dan keterujian data). Dalam kondisi perubahan harga
sangat mencolok, keberpautan informasi dengan keputusan menjadi berkurang, Agar
kualitas keterandalan (reliabilitas) dan keberpautan. (relevansi) dapat
dicapai, rerangka akuntansi pokok harus dilengkapi dengan informasi perubahan
harga untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap laba dan posisi keuangan.
Rerangka akuntansi pokok
akan menghasilkan statemen keuangan dasar. Paton dan Littleton menegaskan bahwa
data dasar hendaknya merupakan angka yang terandalkan yaitu obyektif dan dapat
diverifikasi.
Tujuan pelaporan keuangan
tidak terbatas pada masalah pertanggungjelasan tetapi juga pada pemenuhan
kebutuhan pengambilan keputusan ekonomi yang lebih luas. Tujuan penyajian
informasi untuk pertanggung jawaban menjadi tidak berarti atau bahkan dapat
diganti sama sekali.
Kos merupakan jumlah
rupiah kesepakatan dalam rangka memperoleh barang dan jasa dan merupakan jumlah
rupiah kesepakatan dalam rangka penyerahan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. 2. Harmonisasi Akuntansi badan Internasional
Harmonisasi merupakanproses untuk meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Istilah harmonisasi dan standardisasi seolah-olah memiliki arti yang sama. Secara umum, standardisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standardisasi sukar untuk diimplementasikan secara internasional.
Sedangkan harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran umtuk semua tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.
Harmonisasi akuntansi mencakup:
1. Harmonisasi akan standar akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan.
2. Harmonisasi akan pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek.
3. Harmonisasi akan standar audit.
Harmonisasi Internasional memiliki beberapa manfaat, yaitu:
1. Pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam merger dan akuisisi.
4. Gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
3. Auditing Internasional
ž Beberapa aspek dalam audit internasional telah memiliki kesamaan antara lain dalam definisi, tujuan, kerangka, standar dan prosedur.
ž Adapula perbedaan antara lain dalam teknis pembuatan kertas kerja, dan laporan audit.
ž Juga ada perbedaan dalam hal latar belakang pendidikan seorang auditor internasional. Di satu negara mensyaratkan auditor internasional harus bergelar master, sedangkan di negara lain tidak
KAP dapat tumbuh menjadi bertaraf internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain hubungan antara negara yang terlibat bisnis internasional
dan adanya hubungan antar negara yang awalnya hanya korespondensi
menjadi hubungan kemitraan dagang.
ž Dengan
beroperasinya KAP secara internasional diperlukan standardisasi yang
dapat dipakai oleh para akuntan publik di berbagai negara agar laporan
audit dapat digunakan di berbagai negara yang berbeda.
ž The big six merupakan 6 KAP terbesar yang bekerja secara Internasional. KAP tersebut adalah:
1. Arthur Andersen
2. Coopers & Lybrand
3. Deloitte Ross Tohmatsu
4. Ernst & Young
5. KPMG Peat Marwick
6. Price Waterhouse
4. Analisis Laporan Keungan Internasional
Analisis dan penilaian keuangan
internasional ditandai dengan banyaknya kontrakdiksi. Disatu sisi, begitu
cepatnya proses harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin
meningkatnya daya banding informasi keuangan di seluruh dunia. Analisis
strategi bisnis merupakan langkah penting pertama dalam analisis pelaporan
keuangan. Analisis ini memberi pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Dengan mengidentifikasi faktor
pendorong laba dan resiko usaha yang utama, analisis strategi bisnis atau usaha
akan membantu para analisis untuk membuat peramalan yang realitis.
Globalisasi pasar modal, kemajuan dalam
tekologi informasi dan kompetisi antar pemerintah nasional, bursa efek dan
perusahaan-perusahaan untuk menarik investor, dan kegiatan perdangan yang
meningkat masih terus berlanjut. Secara bersama-sama kekuatan ini memberikan
insentif bagi perusahaan untuk memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal
mereka.
Globalisasi dan perbaikan dalam
akuntansi dan pengungkapan internasional yang masih berlanjut mengaburkan
perbedaan antara analisis keuangan lintas batas dan dalam suatu wilayah.