Kelas : 4 EB22
NPM : 29210515
I, Laporan dan Pengungkapan
Konsep – Konsep pengungkapan
1. Pengungkapan Cukup
Pengungkapan cukup adalah pengungkapan yang di wajibkan oleh standar akuntansi yang berlaku.
2. Pengungkapan Wajar
Pengungkapan
wajar merupakan konsep yang bersifat lebih positif, pengungkapan yang
wajar merupakan tujuan etis agar dapat memberikan perlakuan yang sama
dan bersifat umum bagi semua pemakai laporan keuangan
3. Pengungkapan Penuh
Pengungkapan Sukarela
Beberapa
studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan
informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara
sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan
(FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang
mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar
modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi
tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi
investasinya kepada para investor.
Sejumlah
aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh
pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar.
Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat
transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan
terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan
ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima
informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa
efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan
perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan
dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada
perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan
kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator
di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi
atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar
wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan
terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat
memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara
luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham
kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina
contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan
kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan
aturan ini hampir tidak ada.
Pendekatan Pengungkapan
1. Translasi
Memberikan penampilan internasional kepada laporan primer dan memberikan keuntungan dari sisi hubungan masayarakat
2. Informasi Khusus
Mengupayakan
untuk menjelaskan kepada pembaca asing mengenai standar akuntansi
tertentu yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
3. Restatement
Melakukan
estimasi terhadap beberapa besar penyesuaian laba yang terjadi
seandainya GAAP dengan non negara asal yang dipakai dengan hasil akhir
angka laba EPS yang konsisten.
4. Laporan primer-sekunder
Laporan primer sesuai dengan standar nasional sedangkan laporan sekunder sesuai dengan standar negara yang di tuju.
Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Aturan
pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti
laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait,
pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per
saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada :
1. Pengungkapan Informasi yang melihat masa depan, mencakup :
a. ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
b. informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak
terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan
proyeksi jumlah
c. laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
2. Pengungkapan Segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan
segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para
analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan
dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang.
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan
segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan
keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam
suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan Arus Kas dan Arus dana
IFRS
dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar
negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
Saat
ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada
sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok
aktivis, dan masyarakat umum.
5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan
Laporan
keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para
pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud
seperti :
a. ”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik
b. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
c. Satu
set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua
standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara
prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan
beberapa set prinsip akuntansi yang lain.
II. Disklosur
Dalam Statement of Financial Accounting Concepts
(SFAC) Nomor 1, dinyatakan bahwa laporan keuangan harus menyajikan informasi
yang berguna untuk investor dan calon investor, kreditur, dan pemakai lain
dalam pengambilan keputusan investasi, kredit dan keputusan lain yang sejenis
yang rasional. Informasi tersebut harus dapat dipahami oleh mereka yang
mempunyai wawasan bisnis dan ekonomi. Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan agar dapat dipahami dan tidak menjadikan salah intepretasi, maka
penyajian laporan keuangan harus disertai dengan disclosure yang cukup
(adequate disclosure) artinya informasi yang disajikan tidak berlebihan namun
juga tidak kurang sehingga tidak menyesatkan orang yang membacanya.
Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib (Mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela ( Voluntary disclosure ). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini adalah peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang. Sedangkan pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan. Disclosure dalam laporan tahunan merupakan sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan yang disajikan dalam laporan tahunan
Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib (Mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela ( Voluntary disclosure ). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini adalah peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang. Sedangkan pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan. Disclosure dalam laporan tahunan merupakan sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan yang disajikan dalam laporan tahunan
III. Konferdensi Akuntansi
Konvergensi standar akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu, harmonisasi (membuat standar sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS),
adaptasi (membuat standar sendiri yang disesuaikan dengan IFRS), atau adopsi
(mengambil langsung dari IFRS). Indonesia memilih untuk melakukan adopsi. Namun
bukan adopsi penuh, mengingat adanya perbedaan sifat bisnis dan regulasi di
Indonesia. Oleh karena itu, saat ini Standar Akuntansi Keuangan milik Indonesia
sebagian besar sudah sama dengan IFRS.
Indonesia
melakukan konvergensi IFRS ini karena Indonesia (diwakili Presiden SBY) sudah
memiliki komitmen dalam kesepakatan negara-negara G-20. Tujuan dari kesepakatan
tersebut adalah untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam
pelaporan keuangan. Selain itu, konvergensi IFRS ini memiliki manfaat lain
seperti meningkatkan arus investasi global melalui keterbandingan laporan
keuangan (saat ini sekitar 120 negara sudah berkomitmen untuk melakukan
konvergensi dengan IFRS). Konvergensi ini seharusnya dicapai Indonesia pada
tahun 2008 lalu, namun karena beberapa hal, DSAK (Dewan Standar Akuntansi
Keuangan) berkomitmen bahwa konvergensi akan dicapai pada 1 Januari 2012.
Kegagalan Indonesia untuk mencapai konvergensi pada tahun 2008 ini harus
dibayar dengan masih tingginya tingkat suku bunga kredit untuk Indonesia yang
ditetapkan oleh World Bank. Hal ini dikarenakan World Bank menganggap investasi
di Indonesia masih berisiko karena penyajian laporan keuangan masih menggunakan
Standar Akuntansi buatan Indonesia (belum IFRS).
IV. Translasi Mata Uang
Convenience Translation adalah perusahaan membuat daftar saham perusahaan pada translasi saham asing dengan maksud untuk memiliki usaha asing atau gabungan atau ingin mengomunikasikan hasil operasional dan seluruh laporan keuangan kepada pemegang saham asing.
Masalah translasi adalah nilai tukar tidak pernah stabil, fluktuasi mata uang meningkatkan nilai tukar mata uang asing yang dapat digunakan pada proses translasi mata uang asing serta menciptakan keuntungan dan kerugian atas translasi mata uang asing.
EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Kurs yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik :
1. Kurs saat ini => kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan
2. Kurs historis => kurs yang berlaku saat aset dengan mata uang asing pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama muncul
3. Kurs rata-rata => rata-rata kurs historis dengan kurs saat ini