NPM : 29210515
Kelas : 4EB22
AKUNTANSI DALAM PRESEPSI GLOBAL
Menurut para ahli perspektif global
diartikan sebagai:
·
Menurut
Sumaatmadja dan Winardit (1999) dalam Bawa Atmadja (2007) mengungkapkan
bahwa pengertian perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara
berperilaku terhadap suatu masalah atau kejadian atau kegiatan dari sudut
kepentingan global, yakni dari sisi kepentingan dunia atau internasional.
·
Menurut
Suhanadji dan Waspada TS (2004) mengungkapkan bahwa perspektif global adalah
cara pandang atau wawasan untuk melihat dunia saat ini sangat dipengaruhi oleh
arus global. Sehingga semua bangsa menjadi saling ketergantungan, saling
mempengaruhi dan saling berhubungan diantara berbagai kebudayaan, sistem
ekologi, politik, ekonomi dan teknologi dalam konteks global. Kebudayaan di
dunia ini sangat beragam antar berbagai belahan negara di dunia. Dimana
masing-masing kebudayaan tersebut memiliki ciri khas tersendiri.
Perspektif
global merupakan pandangan yang timbul dari kesadaran bahwa
dalam kehidupan ini segala sesuatu selalu berkaitan
dengan isu global. Orang sudah tidak memungkinkan lagi bisa mengisolasi diri
dari pengaruh global. Manusia merupakan bagian dari pergerakan dunia, oleh
karena itu harus memperhatikan kepentingan sesama warga dunia.
Tujuan umum pengetahuan tentang perspektif global adalah
selain untuk menambah wawasan juga untuk menghindarkan diri dari cara berpikir
sempit, terkotak oleh batas-batas subyektif, primordial (lokalitas) seperti
perbedaan warna kulit, ras, nasionalisme yang sempit, dsb.
Melihat dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dilihat
ciri-ciri orang yang mempunyai wawasan global antara lain:
·
Berpikir
secara luas atau tidak terkotak-kotak.
·
Mau
bekerjasama atau berinteraksi secara harmonis (selaras).
·
Mampu
berkompetisi.
PERSPEKTIF GLOBAL DARI PRAKTIK
AKUNTANSI
v AMERIKA
Dewasa ini, AS merupakan kekuatan yang gemilang dalam
akuntansi global. AS lebih baik dari negara-negara lain dalam hal pengeluaran
riset akuntansi, jumlah publikasi akuntansi, dan lulusan perguruan tinggi yang
memiliki konsentrasi akuntansi.
Pengukuran Aset dan Kewajiban
Istilah aset
tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumberdaya mana yang harus dimasukkan
dan sumberdaya mana yang harus dikeluarkan. Demikian juga, istilah tersebut
meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti goodwill, dan
R&D. Di Amerika Selatan, definisi aset termasuk kerugian-kerugian yang
timbul karena memiliki hutang dalam satuan valuta asing. Di negara-negara Eropa
Daratan, aset mungkin tidak meliputi berbagai tipe sewa guna usaha, tax loss
carry-forwards, atau kepemilikan ekonomi dalam perusahaan-perusahaan
afiliasi.
Konsep
kewajiban diaplikasikan berbeda dari satu negara ke negara lain. Akuntansi bagi
pajak penghasilan memberikan contoh spesifik. Di Argentina misalnya kewajiban
pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat berdasarkan basis kas saja. Di
Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa pengakuan terhadap kewajiban
pajak penghasilan yang tertunda. Kewajiban-kewajiban tertunda mungkin memerlukan
beberapa metode alokasi yang berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang
tertunda kadang-kadang merupakan nilai yang didiskontokan.
v AUSTRALIA
Tradisi dan
kebiasaan Inggris memberi ciri yang signifikan pada Australia walaupun
akhir-akhir ini Australia lebih cenderung mengara ke pola Amerika.
Perbedaan-perbedaan akuntansi keuangan dan praktik-praktik pelaporan antara
Inggris dan Australia semakin meningkat. Gagasan Pan-Pasik sedang tumbuh di
Australia, gagasan Komunitas Eropa tumbuh di Inggris.
Dua badan
akuntansi profesional Australia adalah Institute of Chartered Accountants in
Australia (ICAA) dan Australian Society of Accountants (ASA). ICAA memiliki
keanggotaan kira-kira 20.000 dan terkait erat dengan audit dan praktik publik.
Keanggotaan ASA kira-kira 60.000, terutama wakil dari sektor publik.
v JEPANG
Akuntansi dan
pelaporan keuangan Jepang merupakan bunga rampai dari begitu banyak
eksternalitas domestik dan internasional. Di permukaan, laporan keuangan korporasi
Jepang tampaknya mirip dengan perusahaan-perusahaan sejenis dari
Inggris-Amerika. Namun, sebenarnya, kandungan informasi laporan keuangan
korporasi Jepang berbeda secara substansial.
Penyusunan
standar akuntansi di Jepang terutama merupakan fungsi pemerintah dengan
sejumlah input pendukung dari JICPA. Semua perusahaan yang dibentuk berdasarkan
undang-undang komersial diwajibkan untuk memenuhi ketentuan-ketentuan
akuntansinya, yang terkandung dalam “peraturan-peraturan” yang berkaitan dengan
:
1)
Neraca
2)
Laporan Laba Rugi
3)
Laporan Bisnis
4)
Usulan bagi Pembagian Laba
5)
Skedul-skedul Pendukung
v INGGRIS
United Kingdom
of Great Britain and Northern Ireland terdiri dari empat negara, Inggris,
Skotlandia, Wales, dan Pulau Utara. Walaupun UK memiliki sistem hukum dan
kebijakan moneter dan fiskal serta aturan-aturan dan regulasi-regulasi sosial
tunggal yang terpadu, perbedaan-perbedaan individual tetap ada di dalam keempat
negara tersebut.
Aktivitas
perusahaan yang didirikan di UK diatur secara luas oleh perundang-undangan yang
bernama Companies Acts, yang merupakan hukum nasional. Legislasi yang
menonjol adalah Companies Acts 1948, yang selanjutnya diamandemenkan secara
substansial pada tahun 1967, 1976, 1980, dan 1981. Companies Act 1985
mengkonsolidasikan dan secara signifikan memperluas legilasi-legilasi
sebelumnya dengan amandemen tambahan penting yang muncul tahun 1989.
Tahun-tahun legislasi ini mengindikasikan tingginya frekuensi diperbaharuinya
dan/atau diamandemenkan legislasi perusahaan-perusahaan Inggris. Yang perlu
dicatat bahwa amandemennya tahun 1981 membawa ketentuan-ketentuan directive
ke-4 EC kedalam hukum perusahaan Inggris dan amandemen tahun 1989 secara khusus
mengakui ketentuan-ketentuan dari directive ke-7 dan ke-8 EC.
PERKEMBANGAN
DAN KLASIFIKASI
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN DUNIA AKUNTANSI
Akuntansi Internasional adalah akuntansi untuk transaksi internasional,
perbandingan prinsip akuntansi antar negara yang berbeda dan harmonisasi
berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan
dalam pengambilan keputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis.
Beberapa karakteristik era ekonomi
global yang ada dalam akuntansi internasional antara lain:
1.
Bisnis
internasional
2.
Hilangnya
batasan-batasan antar Negara era ekonomi global sering sulit untuk
mengindentifikasi Negara asal suatu produk atau perusahaan, hal ini terjadi
pada perusahaan multinasional
3.
Ketergantungan pada
perdagangan internasional
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) Bahwa ada
tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam
dimensi internasional yang terus tumbuh, yaitu
1.
faktor lingkungan,
2.
Internasionalisasi
dari disiplin akuntansi, dan
3.
Internasionalisasi
dari profesi akuntansi.
Tantangan
bagi profesi akuntan dalam pengembangan akuntansi :
1. Skill dan
kompetensi yang dimiliki
2. Memahami Cross Functional Linkages, akuntan tidak hanya cukup mahir dalam teknik, prosedur dan
standar akuntansi tetapi juga harus biasa memandang bisnis sebagai suatu bentuk
terintegrasi. Seperti : kualitas produk, fleksibilitas produksi dan kemampuan
untuk memproduksi dan mengekspor dengan cepat agar bisa memenangkan persaingan
global
3. Analisis keuangan
dan perbandingannya
Perkembangan Akuntansi Internasional sudah
seharusnya diiringi oleh kemampuan individu yang bergerak dalam bidang
akuntansi untuk ikut andil memajukan akuntansi. Akuntansi Internasional
merupakan penghubung antarnegara. Delapan faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi internasional harus dipahami dengan baik agar tercipta harmonisasi
antarnegara yang bertransaksi.
AKUNTANSI
KOMPARATIF
Akuntansi komparatif adalah
akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi antar
Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang
kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain
Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi internasional menjadi semakin
penting dengan banyaknya perusahaan multinasional (multinational corporation)
atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang produksi, pengembangan
produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat
yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi sehingga
memungkinkan transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real
time basis.
LAPORAN
DAN PENGUNGKAPAN
PRAKTIK PELAPORAN DAN
PENGUNGKAPAN
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam
beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak
terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba
per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
1. Pengungkapan
informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang
mencakup:
a) ramalan
pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya
b) informasi
prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi
jumlah
c) laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.
2. Pengungkapan
segmen
Permintaan
investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen
industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis
keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk
disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan
Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail.
Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih
baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap
keseluruhan perusahaan.
3. Laporan
arus kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika
Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian
laporan arus kas.
4. Pengungkapan
tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk
menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak
yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah,
kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar