Nama : Nendyan Graes Saimima
Kelas : 1 EB 18
NPM : 2921051
Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia
Tugas minggu 9
Jakarta, 21/5/2010 (Kominfo-Newsroom) – Deputi Bidang EkonomiBappenas Slamet Senoadji mengatakan, meski Indonesia masuk dalampersaingan pasar bebas kawasan ASEAN-China melalui ACFTA danpertumbuhan sektor investasi melambat, namun sektor industrinasional masih bisa tumbuh antara empat hingga lima persen padatahun 2010.
Pertumbuhan itu tertolong oleh kuatnya ekonomi domestik nasionalyang ditimbulkan oleh tingkat kosumsi dalam negeri yang masihbergerak hingga lima persen, katanya dalam sebuah acara seminar diKompleks DPR RI Jakarta, Jumat (21/5).
Ia menambahkan juga bahwa pertumbuhan itu juga didorong olehstabilnya sektor pertanian yang selama ini menjadi leading sektor,serta tingginya pertumbuhan sektor transportasi.
Diakuinya bahwa bahwa pada tahun 2009 pertumbuhan industrimenurun sekitar 1,47 persen dibanding tahun 2008 yang tumbuhsebesar 3,01persen, dan tahun 2007 yang naik sebesar 5,57persen.
Namun pada kwartal I tahun 2010 ini pertumbuhan kembali naikmenjadi empat persen, dan diharapkan pada kuartal berikutnya bisalebih tinggi lagi, kata Slamet Senoajdi
Menurut dia, ke depannya, pada periode tahun 2010-2012,pemerintah akan mengupayakan peningkatan investasi dan ekspor,sedangkan di bidang sektoral industri harus ditingkatkan, karenabidang ini lah yang akan mampu menyelamatkan pertumbuhan ekonomiIndonesia.
Dikemukakan bahwa dalam produk domestik bruto (PDB), bidangindustri berkonstribusi sebesar 25-26 persen, namun hal itu diakuiterjadi penurunan dibandingkan tahun2004 yang mencapai 28 persen,sehingga peran industri memang sangat besar kalau dilihat dari segiPDB.
Menurut dia, kalau pemerintah mampu meningkatkan bidangindustri, meski dalam kondisi pasar bebas, pertumbuhan ekonomi akantumbuh lebih baik, dan akan menjadi lokomotif pergerakan ekonomiIndonesia.
Saat ini ada empat sub sektor ekonomi yang dominan, yaitumakanan, minuman, alat angkutan dan pupuk, yang kesemuanyamendukung 80 persen dari total sektor industri non migas,katanya.
Sedangkan dari bidang serapan tenaga kerja dari rendahnyapertumbuhan industri sejak tahun 2004-2009 dari 10 juta tenagakerja, penambahan hanya 900 ribu/lima tahun, sehingga hal ini perluada peningkatan bidang industri agar serapan tenaga kerja bisalebih banyak lagi.
Cukup penting bagi pemerintah untuk mendorong industri yangbanyak membutuhkan tenaga kerja, dan caranya adalah denganmeningkatkan dan memperbaiki regulasi mengenai ketenagakerjaan,sehingga masalah penurunan biaya dan tenaga kerja outsourcing padatahun 2010 diharapkan bisa selesai, kata Slamet Senoadji.
Mengenai ekspor non migas, katanya, sudah cukup tinggi, karenapada tahun 2004 mencapai 48,7 miliar dollar AS, dan tahun 2008sebesar 88,4 miliar dollar AS, meskipun pada tahun 2009 kembaliturun akibat krisis global, yaitu hanya sebesar 71 miliar dollarAS.
Sedangkan pada kuartal I tahun 2010 nilai ekspor mencapai 21,1miliar dollar AS, atau naik sekitar 37,7 persen dibanding kuartal Itahun 2009, katanya. (gro/ysoel)
Jakarta, 21/5/2010 (Kominfo-Newsroom) – Deputi Bidang EkonomiBappenas Slamet Senoadji mengatakan, meski Indonesia masuk dalampersaingan pasar bebas kawasan ASEAN-China melalui ACFTA danpertumbuhan sektor investasi melambat, namun sektor industrinasional masih bisa tumbuh antara empat hingga lima persen padatahun 2010.
Pertumbuhan itu tertolong oleh kuatnya ekonomi domestik nasionalyang ditimbulkan oleh tingkat kosumsi dalam negeri yang masihbergerak hingga lima persen, katanya dalam sebuah acara seminar diKompleks DPR RI Jakarta, Jumat (21/5).
Ia menambahkan juga bahwa pertumbuhan itu juga didorong olehstabilnya sektor pertanian yang selama ini menjadi leading sektor,serta tingginya pertumbuhan sektor transportasi.
Diakuinya bahwa bahwa pada tahun 2009 pertumbuhan industrimenurun sekitar 1,47 persen dibanding tahun 2008 yang tumbuhsebesar 3,01persen, dan tahun 2007 yang naik sebesar 5,57persen.
Namun pada kwartal I tahun 2010 ini pertumbuhan kembali naikmenjadi empat persen, dan diharapkan pada kuartal berikutnya bisalebih tinggi lagi, kata Slamet Senoajdi
Menurut dia, ke depannya, pada periode tahun 2010-2012,pemerintah akan mengupayakan peningkatan investasi dan ekspor,sedangkan di bidang sektoral industri harus ditingkatkan, karenabidang ini lah yang akan mampu menyelamatkan pertumbuhan ekonomiIndonesia.
Dikemukakan bahwa dalam produk domestik bruto (PDB), bidangindustri berkonstribusi sebesar 25-26 persen, namun hal itu diakuiterjadi penurunan dibandingkan tahun2004 yang mencapai 28 persen,sehingga peran industri memang sangat besar kalau dilihat dari segiPDB.
Menurut dia, kalau pemerintah mampu meningkatkan bidangindustri, meski dalam kondisi pasar bebas, pertumbuhan ekonomi akantumbuh lebih baik, dan akan menjadi lokomotif pergerakan ekonomiIndonesia.
Saat ini ada empat sub sektor ekonomi yang dominan, yaitumakanan, minuman, alat angkutan dan pupuk, yang kesemuanyamendukung 80 persen dari total sektor industri non migas,katanya.
Sedangkan dari bidang serapan tenaga kerja dari rendahnyapertumbuhan industri sejak tahun 2004-2009 dari 10 juta tenagakerja, penambahan hanya 900 ribu/lima tahun, sehingga hal ini perluada peningkatan bidang industri agar serapan tenaga kerja bisalebih banyak lagi.
Cukup penting bagi pemerintah untuk mendorong industri yangbanyak membutuhkan tenaga kerja, dan caranya adalah denganmeningkatkan dan memperbaiki regulasi mengenai ketenagakerjaan,sehingga masalah penurunan biaya dan tenaga kerja outsourcing padatahun 2010 diharapkan bisa selesai, kata Slamet Senoadji.
Mengenai ekspor non migas, katanya, sudah cukup tinggi, karenapada tahun 2004 mencapai 48,7 miliar dollar AS, dan tahun 2008sebesar 88,4 miliar dollar AS, meskipun pada tahun 2009 kembaliturun akibat krisis global, yaitu hanya sebesar 71 miliar dollarAS.
Sedangkan pada kuartal I tahun 2010 nilai ekspor mencapai 21,1miliar dollar AS, atau naik sekitar 37,7 persen dibanding kuartal Itahun 2009, katanya. (gro/ysoel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar